Rabu, 06 Mei 2015

Puisi Islam

#Sebuah Negeri
Bismillah..
Nan jauh disana di sebuah negeri..
Terdapat cerita yang menyayat hati..
Mereka berduka di atas pembataian..
Tapi mereka bertahan untuk sebuah kemuliaan..
          Nan jauh di sebuah negeri..
          Darah-darah bercucuran..
          Terdengar syahid-syahid bertaburan..
          Langit, tanah menjadi saksi perjihadan..
                   Nan jauh di sebuah negeri..
                   Do’a-do’a terlantunkan..
                    Sebuah agama mulia ditegakkan..
                   Disanalah, disanalah terdapat tangisan..
                   Tangisan rindunya seorang hamba kepada Tuhan-   Nya..

|||||-Save Palestine-||||||

Jilbab. sebuah cerpen

^Bismillahirrahmanirrahim^
Kumpulan Cerpen
By : Nurfitriyani Muslimah Dhoifah.
Episode : #JILBAB
Begini ceritanya..
Suatu hari teman sekelas memanggil saya... sebut saja namanya Safa, dia memanggil saya dari belakang.
 “Nur, Nur sini deh”
Saya yang saat itu sedang mengerjakan LKS Sosiologi langsung berbalik badan dan menghampirinya.
“ada apa Safa ?”
sambil membawa kerudung dari tas dia pun menjawab  
“Begini Nur, sekarang ini aku ulang tahun. Aku dikasih kado sama temen, eh ternyata kadonya jilbab. Niatnya mau berjilbab. Tapi...”
 Sebelum dia bicara lebih intens saya langsung nyelonor saking bahagia
“oh Alhamdilulillah atuh kalau gitu mah.. yee selamat yah.. semoga denga bertambahnya usia kamu bisa berhijrah ke arah yang lebih baik :D”..
 Ternyata eh ternyata dia langsung membalas dengan sigap.
 “Tapi Nur, aku belum siap, aku belum memantaskan diri.. aku takut orang-orang sebut aku sok alim. Aku memang dikerudung tapi buka lepas, buka lepas.. bukankah berproses lebih baik ? kamu juga gitu kan Nur ? kamu bilang kamu dulu juga pakai jilbab pendek kan ? berarti kamu berproses kan ? lagian aku belum siap Nur, lebih baik aku jilbabin hati dulu daripad nggak bisa mempertanggung jawabkan jilbabku. Lagian juga banyak kan yang pakai jilbab hatinya buruk ? mereka suka pacaran, boncengan sama laki-laki dan sebagainya. Aku takut Nur, sedangkan maaf aku belum bisa ninggalin kegiatan aku.”
Dengan nada terkaget-kaget dengan pernyataan panjang bin lebar ala temenku itu membuat dada terasa terpompa kencang (untung nggak jantungan). Tadinya aku mau jawab
“Terus aku harus bilang WOW gitu ?”
Hmm, pernyataan yang menghancurkan refortasi bangett...
Lanjut...
Aku cukup bingung dengan temanku. Harus memberi jawaban apa ? kalau to the point memberikan dalil dan hadist dia pasti nganggap lelucon dan dengan biasa menjawab
“mangga, mangga Bu Hajah !”
Aku juga takut salah tafsir nanti dosanya gede lagi. Haduh T.T
Aku bingung di tenagh pagi ketika Mentari belum ada di tengah langit biru berbalut awan stratus. Seharusnya ketika pagi otakku fresh dan top cer alias encer. Wah.. harus apa ini ? gimana yah ? Soalnya iya juga aku dulu berproses panjang. Tapi ini beda. Ini pertanyaan. Yasudahlah aku jawab saja seadanya. Dan sengan wajah aneh dan sedikit garuk-garuk kepala (ntah ada kutu atau apa yang aku rasakan hanya ingin garuk-garuk)*tanda bingung. Karena bingung aku menjawab
“yayaya.. tapi prosesnya jangan terlalu lama juga... harus terealisasi secepat juga.. karena itu hakikatnya kebaikan. Bukankah niat baik sudah dicatat terlebih dahulu oleh malaikat ? Lebih baik secepatnya yah.”
Dia pun menimpal lagi.
“Iya Nur ini juga sedang berproses. Do’akan yah semoga aku cepat dapet hidayah..”
Hah ? Lagian dia kok bilang “belum dapet hidayah” sebuah kata yang fatal. Maksudnya Hidayah apa ? Hidayahkan banyak ? Ada Hidayah Taqwim, Hidayah Hawas, Hidayah Ilham, Hidayah Aqli, Hidayah Diin dan Hidayah Taufik alias keinginan/usaha untuk melakukan kebaikan. Hmm, bukannya Hidatah itu harus dijemput yah ? bukannya Allah berfirman :
“Sesungguhnya Aku tidak akan merubah suatu kaum itu tidak merubah dirinya sendiri.” QS. Ar-Rad ayat 11. Berarti salah jia belum dapet Hidayah. Karena hidayah itu harus dicari bukan ditunggu.. haduh bingung sesi kedua ini mah. Masalah Hidayah ngomongnya gimana ????????? Apkah aku harus jawab dengan seadanya again. Tidak mungkin ! aku harus katakan ! yah katakan walau satu ayat ! Aku pun langsung memberikan dia dalil ya surat Ar-Rad tadi. Eh tiba-tiba di belakang laki-laki langsung menanggapi obrolan kami berdua.
“Eh  mamah Dedeh yang lagi ngedalil... Curhat dong mahhh....”
Haduh malu.. Safa pun akhirnya larut tertawa terbahak-bahak bersama mereka dan berkata “Haduh Bu Hajah aya-aya wae”
Hah ? Makin bungung ajah aku, wong dia yang nanya... daripada mereka ngaler-ngidul nggak jelas dan lebih parah, aku pun segera beranjak ke meja dan melanjutkan tugas yang tertunda dengan hati yang sedikit kesal dan geram juga. Udah tugas nggak beres + orang nany tapi dijawab tapi nggak serius. Ah, sudahlah pikirku, mereka masih awam. Toh tidak ada ruginya menyampaikan suatu ilmu kan ? lumayan ladang amal.

Suatu malam aku kepikiran lagi cerita tentang percakapanku dengan Safa..
Jreng-jreng..
Tuing-tuing (di atas kepala ada lampu).
Di malam yang masih ramah, di kamar tercinta, kulihat hari ini tak ada kilauan si kecil bintang lucu yang bisa ditembaki karena tadi sore hujan. Awan commulu nimbus mungkin menghalanginya. Haha mengenai nembak bintang, jadi inget zaman dulu alias flashback ketika zaman masih unyu-unyu menyanyikan lagu “Bintang di langit, ditembak ngajuralit.” Ahahaha ma’lum pikirannya masih jernih  untuk dikaitkan dengan teori yang dipelajari di sekolah. Yaya kembali ke topik permasalahan, aku sudah menemukan jawabannya.
“Percuma berjilbab jika perilakunya negatif” begitulah apologi yang seakan logis namun menyesatkan. Jawabnnya adalah jreng-jreng..

“Padahal berprilaku baik dimulai dari memakai jilbab. Sudah jelas bukan, bahwa Allah telah memerintahkan untuk menutup aurat agar wanita lebih terjaga dan yang boleh nampak hanyalah wajah dan telapak tangan, selebihnya harus ditutup, kecuali kepada orang-orag yang dibolehkan melihatnya. Menggunakan jilbab adalah wajib, sama halnya denagn shalat dan puasa yang telah ada di dalam Al-Qur’an. Lah wong perintah berjilbab juga banyak dibahas di dalam Al-Qur’an jadi simple jawabannya ‘yang berjilbab dapet pahala yang nggak yah dapet dosa’ wallahu’lam.”

Jangan ada Khalwat di antara kita..

Jangan ada #Khalwat di antara kita


Apa itu #Khalwat ?
       Dears, #Khalwat adalah berduanya seorang laki-laki dan perempuan yang belum menjadi Mahram (belum nikah). Khalwat bisa menjadi ‘HARAM” jika tidak adanya orang ketiga (keluarga atau teman dari pihak laki-laki maupun perempuan) diantara keduanya. Nah, tidak adanya orang ketiga diantara  mereka berdua memancing Syaiton musuh manusia yang nyata masuk diantara mereka, jadilah, maka jadilah syaiton orang ketiga diantara mereka . Rasulullah Shalallahu ‘alayhi wasallam bersabda “dan janganlah kamu berduaan dengan wanita yang bukan mahram, karena syaitanlah pihak ketiga diantara kamu, kecuali kamu bersama mahram” (HR. Ahmad).
           



















#KHALWAT ‘HARAM’  istilah dari “PACARAN”
Wow, hati-hatilah dears ! zaman sekarang syaiton semakin canggih mengelabuhi manusia. Yang populer sekarang tuh syaiton lagi seneng-senengnya mengelabuhi pemuda-pemudi yang sedang labil bingit. Caranya adalah dengan mendorong mereka kelembah kesesatan yang nyata seperti #Khalwat itu. Dears kalian pasti udah tahu khan kalau zaman sekarang tuh biasanya yang lagi trend #Khalwat itu disebut #Pacaran. Yoi, pacaran malah lebih parah dari #Khalwat dears ! pacaran biasanya terjadi akibat interaksi yang sering antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang lagi butuh “KESENANGAN”.
Awalnya seeh cuman ketemu, terus kenalan,terus temenan, terus tukeran nomer Hape, terus smsan, terus teleponan, terus gombal-gombalan “Neng, entah kenapa abang tuh nggak bisa tidur karena mikirin Neng. Entah kenapa abang tuh tadi pas liat Eneng jantung abang semakin lama, semakin berdetak kencang dan bla bla” *mungkin si Abang punya penyakit jantung kali yee -_- ,  terus tembak-tembakan (wow mati dong -_-) BERLANJUT ke inti yaitu #Pacaran. Setelah #Pacaran tuh biasanya nggak lengkap kalau nggak “APEL MALAM MINGGU”.
Yapp ! Apel adalah istilah untuk kencan bersama si ‘DOI’. Warning !  disesi inilah biasanya syaiton mulai beraksi secara besar-besaran. Awalnya malu-malu, terus rayu-rayuan contohnya nih kaya si Doi cowok “Neng, neng jahat benget sih !“. Do’i cewek pun jawab “lho, emangnya Eneng jahat kenapa Bang ?” (heran) . Doi laki “iya Eneng itu jahat, karena telah memanah hati abang“. Doi cewek “ih abang bisa ajah”*cekikikan .. terus pegang tangan, terus usap-usapan, terus peluk-pelukan, terus yang parah kecup-kecupan, berlanjutlah nafsu pun menguasai meraka. Dan akhirnya sesuatu yang sangat merugikan pun dilakukan yah tidak sedikit dari mereka melepaskan “KEHORMATAN” dengan alasan “CINTA dan SAYANG”. Wuiihh Nauzubillah dehh ini mah “CINTA PALSU BERBALUT NAFSU”..

وَلا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلا (٣٢)
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” [al-Isrâ’/17: 32]